Vitamin
dan mineral pada ASI dibanding susu formula
Kandungan Gizi Pada Air Susu Ibu
ASI makanan terbaik bagi bayi. Itu adalah kalimat yang paling tepat untuk menggambarkan akan banyaknya manfaat menyusui bagi kesehatan ibu dan bayi. Air susu ibu merupakan sumber nutrisi yang sempurna untuk bayi. Mereka mengandung semua kebutuhan bayi untuk tumbuh dean berkembang dalam komposisi yang tepat. Semua itu tidak akan kita temukan dalam susu formula semahal berapapun juga. karena pada susu formula atau susu kaleng salah satu efek negatifnya adalah bisa menimbulkan Alergi Susu Formula pada sebagian anak maupun bayi.
Berikut beberapa zat gizi di dalam
ASI :
1.
Karbohidrat
Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula. Namun demikian angka kejadian diare yang disebabkan karena tidak dapat mencerna laktosa (intoleransi laktosa) jarang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI.
Hal ini disebabkan karena penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa susu sapi atau susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI transisi (7-14 hari setelah melahirkan). Sesudah melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI relatif stabil.
Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula. Namun demikian angka kejadian diare yang disebabkan karena tidak dapat mencerna laktosa (intoleransi laktosa) jarang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI.
Hal ini disebabkan karena penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa susu sapi atau susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI transisi (7-14 hari setelah melahirkan). Sesudah melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI relatif stabil.
2.
Protein
Kandungan protein ASI seimbang dengan kebutuhan bayi. Pada
ASI, jenis proteinnya adalah whey yang memiliki ukuran molekul lebih kecil.
Protein jenis whey ini mempunyai sifat mudah dicerna. Komponen dasar dari
protein adalah asam amino yang berfungsi sebagai pembentuk struktur otak.
Selain itu memiliki Major
protein : α-lactalbumin, β-lactaglobulin,kasein. Memiliki kandungan asam amino essential
berasal dari darah dan sam amino non essensial berasal dari darah dan
disintesis di kelenjar mammae, serta mengandung
prolactin,EGF(Epidermal Growth Factor) untuk perkembangan intestinal mukosa.
Protein berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan sistem
kekebalan tubuh dan untuk pertumbuhan otak serta menyempurnakan fungsi
pencernaan. Protein juga memberi lapisan pada dinding usus bayi baru lahir yang
masih permeabel terhadap protein, serta berperan sebagai proteksi terhadap
berbagai risiko infeksi bakteri/virus yang dapat masuk melalui pencernaan. Ya,
protein dalam ASI dapat membantu menghancurkan bakteri dan melindungi bayi dari
infeksi. Bisa juga bermanfaat untuk mencegah Konstipasi Sembelit pada bayi anak.
Kualitas protein ASI juga lebih baik dibanding susu sapi
yang terlihat dari profil asam amino (unit yang membentuk protein). ASI
mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dibandingkan susu sapi. Salah
satu contohnya adalah asam amino taurin; asam amino ini hanya ditemukan dalam
jumlah sedikit di dalam susu sapi.
Taurin diperkirakan mempunyai peran pada perkembangan otak
karena asam amino ini ditemukan dalam jumlah cukup tinggi pada jaringan otak
yang sedang berkembang. Taurin ini sangat dibutuhkan oleh bayi prematur, karena
kemampuan bayi prematur untuk membentuk protein ini sangat rendah.
3.
Lemak
Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu formula. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama masa bayi. Terdapat beberapa perbedaan antara profil lemak yang ditemukan dalam ASI dan susu sapi atau susu formula. Lemak omega 3 dan omega 6 yang berperan pada perkembangan otak bayi banyak ditemukan dalam ASI. Disamping itu ASI juga mengandung banyak asam lemak rantai panjang diantaranya asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam arakidonat (ARA) yang berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata.
Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu formula. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama masa bayi. Terdapat beberapa perbedaan antara profil lemak yang ditemukan dalam ASI dan susu sapi atau susu formula. Lemak omega 3 dan omega 6 yang berperan pada perkembangan otak bayi banyak ditemukan dalam ASI. Disamping itu ASI juga mengandung banyak asam lemak rantai panjang diantaranya asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam arakidonat (ARA) yang berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata.
Susu sapi tidak mengadung kedua komponen ini, oleh karena
itu hampir terhadap semua susu formula ditambahkan DHA dan ARA ini. Tetapi
perlu diingat bahwa sumber DHA dan ARA yang ditambahkan ke dalam susu formula
tentunya tidak sebaik yang terdapat dalam ASI. Jumlah lemak total di dalam kolostrum
lebih sedikit dibandingkan ASI matang, tetapi mempunyai persentasi asam lemak
rantai panjang yang tinggi.
ASI mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang
dibanding susu sapi yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Seperti kita
ketahui konsumsi asam lemah jenuh dalam jumlah banyak dan lama tidak baik untuk
kesehatan jantung dan pembuluh darah.
4.
Vitamin
Dan Mineral
ASI
mengandung vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan bayi. Zat gizi mikro
penting itu antara lain vitamin A, vitamin C, vitamin D, zat besi, tiamin,
riboflavin, kalsium, fosfor, fluor.
Vitamin K
Vitamin K
dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai faktor pembekuan.
Kadar vitamin K ASI hanya seperempatnya kadar dalam susu formula. Bayi yang
hanya mendapat ASI berisiko untuk terjadi perdarahan, walapun angka kejadian
perdarahan ini kecil. Oleh karena itu pada bayi baru lahir perlu diberikan
vitamin K yang umumnya dalam bentuk suntikan.
Vitamin D
Seperti halnya
vitamin K, ASI hanya mengandung sedikit vitamin D. Hal ini tidak perlu
dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari maka bayi akan mendapat
tambahan vitamin D yang berasal dari sinar matahari. Sehingga pemberian ASI
eksklusif ditambah dengan membiarkan bayi terpapar pada sinar matahari pagi akan
mencegah bayi menderita penyakit tulang karena kekurangan vitamin D.
Vitamin E
Salah satu
fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah merah.
Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya kekurangan darah (anemia
hemolitik). Keuntungan ASI adalah kandungan vitamin E nya tinggi terutama pada
kolostrum dan ASI transisi awal.
Vitamin A
Selain
berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk mendukung
pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. ASI mengandung dalam jumlah
tinggi tidak saja vitamin A dan tetapi juga bahan bakunya yaitu beta karoten.
Hal ini salah satu yang menerangkan mengapa bayi yang mendapat ASI mempunyai
tumbuh kembang dan daya tahan tubuh yang baik.
Vitamin
yang larut dalam air
Hampir semua vitamin
yang larut dalam air seperti vitamin B, asam folat, vitamin C terdapat dalam
ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar vitamin ini dalam
ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi kadar vitamin B6,
B12 dan asam folat mungkin rendah pada ibu dengan gizi kurang. Karena vitamin
B6 dibutuhkan pada tahap awal perkembangan sistim syaraf maka pada ibu yang
menyusui perlu ditambahkan vitamin ini. Sedangkan untuk vitamin B12 cukup di
dapat dari makanan sehari-hari, kecuali ibu menyusui yang vegetarian.
Mineral
Tidak seperti
vitamin, kadar mineral dalam ASI tidak begitu dipengaruhi oleh makanan yang
dikonsumsi ibu dan tidak pula dipengaruhi oleh status gizi ibu. Mineral di
dalam ASI mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih mudah diserap
dibandingkan dengan mineral yang terdapat di dalam susu sapi.
Mineral utama
yang terdapat di dalam ASI adalah kalsium yang mempunyai fungsi untuk
pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan pembekuan
darah. Walaupun kadar kalsium ASI lebih rendah dari susu sapi, tapi tingkat
penyerapannya lebih besar. Penyerapan kalsium ini dipengaruhi oleh kadar
fosfor, magnesium, vitamin D dan lemak. Perbedaan kadar mineral dan jenis lemak
diatas yang menyebabkan perbedaan tingkat penyerapan. Kekurangan kadar kalsium
darah dan kejang otot lebih banyak ditemukan pada bayi yang mendapat susu
formula dibandingkan bayi yang mendapat ASI.
Kandungan zat
besi baik di dalam ASI maupun susu formula keduanya rendah serta bervariasi.
Namun bayi yang mendapat ASI mempunyai risiko yang lebih kecil utnuk mengalami
kekurangan zat besi dibanding dengan bayi yang mendapat susu formula. Hal ini
disebabkan karena zat besi yang berasal dari ASI lebih mudah diserap, yaitu
20-50% dibandingkan hanya 4 -7% pada susu formula.
Mineral zinc
dibutuhkan oleh tubuh karena merupakan mineral yang banyak membantu berbagai
proses metabolisme di dalam tubuh. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh
kekurangan mineral ini adalah acrodermatitis enterophatica dengan gejala
kemerahan di kulit, diare kronis, gelisah dan gagal tumbuh. Kadar zincASI
menurun cepat dalam waktu 3 bulan menyusui. Seperti halnya zat besi kandungan
mineral zink ASI juga lebih rendah dari susu formula, tetapi tingkat penyerapan
lebih baik. Penyerapan zinc terdapat di dalam ASI, susu sapi dan susu formula
berturut-turut 60%, 43-50% dan 27-32%. Mineral yang juga tinggi kadarnya dalam
ASI dibandingkan susu formula adalah selenium, yang sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan cepat.
Beberapa
keunggulan ASI dibanding susu formula.
1.
Sumber
gizi sempurna
ASI: Mengandung zat gizi berkualitas
tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi. Antara
lain, faktor pembentuk sel-sel otak, terutama DHA, dalam kadar tinggi. ASI juga
mengandung whey (protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih banyak
daripada casein (protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan) dengan
perbandingan 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap
oleh tubuh bayi.
Susu
formula: Tidak
seluruh zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi.
Misalnya, protein susu sapi tidak mudah diserap karena mengandung lebih banyak
casein. P erbandingan whey : casein susu sapi adalah 20:80.
2.
Mudah
dicerna
ASI: Pembentukan enzim pencernaan bayi
baru sempurna pada usia kurang lebih 5 bulan. ASI mudah dicerna bayi karena
mengandung enzim-enzim yang dapat membantu proses pencernaan, antara lain
lipase (untuk menguraikan lemak), amilase (untuk menguraikan karbohidrat), dan
protease (untuk menguraikan protein).
Sisa metabolisme yang akan
diekskresikan (dikeluarkan) melalui ginjal pun hanya sedikit, sehingga kerja
ginjal si kecil menjadi lebih ringan. Asal tahu saja, metabolisme ini penting
karena merupakan proses pembakaran zat-zat di dalam tubuh menjadi enerji,
sel-sel baru, dan lain-lain.
Susu
formula: Sulit
dicerna karena tidak mengandung enzim perncernaan. Perlu diketahui, serangkaian
proses produksi di pabrik mengakibatkan enzim-enzim pencernaan tidak berfungsi.
Akibatnya, lebih banyak sisa pencernaan yang dihasilkan dari proses
metabolisme, yang membuat ginjal bayi harus bekerja keras.
3.
Komposisi
sesuai kebutuhan
ASI: Komposisi zat gizi ASI sejak hari
pertama menyusui biasanya berubah dari hari ke hari. Perubahan komposisi ASI
ini terjadi dalam rangka menyesuaikan diri dengan kebutuhan gizi bayi.
Misalnya, kolostrum (cairan bening berwarna kekuningan yang biasanya keluar
pada awal kelahiran sampai kira-kira seminggu sesudahnya) terbukti mempunyai
kadar protein yang lebih tinggi, serta kadar lemak dan laktosa (gula susu) yang
lebih rendah dibandingkan ASI mature (ASI yang keluar hari ke-10 setelah
melahirkan). Kandungan kolostrum yang seperti ini akan membantu sistem
pencernaan bayi baru lahir yang memang belum berfungsi optimal.
Selain itu, komposisi ASI pada saat
mulai menyusui (fore milk) berbeda dengan komposisi pada akhir menyusui (hind
milk). Kandungan protein fore milk (berwarna bening dan encer) tinggi, tetapi
kandungan lemaknya rendah bila dibandingkan hind milk (berwarna putih dan
kental). Walau tampak sehat, pertambahan berat badan bayi yang hanya mendapat
fore milk kurang baik. Makanya, jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk
menyusu pada payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang diisapnya
belum habis.
ASI ibu yang melahirkan bayi
prematur juga sesuai dengan kebutuhan bayinya. Antara lain, kandungan
proteinnya lebih tinggi dan lebih mudah diserap.
Susu
formula: Komposisi
zat gizinya selalu sama untuk setiap kali minum (sesuai aturan pakai).
4.
Mengandung
zat pelindung
ASI: Mengandung banyak zat pelindung,
antara lain imunoglobulin dan sel-sel darah putih hidup, yang perlu untuk
membantu kekebalan tubuh bayi. Selain itu, ASI mengandung zat yang tidak
terdapat dalam susu sapi, dan tidak dapat dibuat duplikasi atau tiruannya dalam
susu formula, yaitu faktor bifidus. Zat ini penting untuk merangsang
pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus yang membantu melindungi usus bayi
dari peradangan atau penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi beberapa jenis
bakteri merugikan, seperti keluarga coli .
Susu
formula: Hanya
sedikit mengandung imunoglobulin, dan sebagian besar merupakan jenis yang
“salah” (tidak dibutuhkan oleh tubuh bayi). Selain itu, tidak mengandung
sel-sel darah putih dan sel-sel lain dalam keadaan hidup
5.
Cita
rasa bervariasi
ASI: Cita rasa ASI bervariasi sesuai
dengan jenis senyawa atau zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang
dikonsumsi ibu.
Susu
formula: Bercita
rasa sama dari waktu ke waktu.
6.
Meliliki aspek Imunologik
ASI
mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.
Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
Laktoferin
yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat
zat besi di saluran pencernaan. Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap
bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali
lebih banyak daripada susu sapi. Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama
lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated
Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue
(GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte
Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu. Faktor bifidus, sejenis
karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri
lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna
untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.
7.
Dapat meningkatkan kecerdasan karena memiliki
Taurin, DHA dan AA
Taurin
adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai
neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak.
Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat
terjadinya gangguan pada retina mata.
Decosahexanoic
Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang
(polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak
yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin
pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat
dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing
dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).
Susunan zat makanan dalam 100
gram ASI :
Zat makanan
Kandungan gizi
Kalori 68 kalori
Protein 1,4 gram
Lemak 3,7 gram
Karbohidrat 7,2 gram
Zat kapur 30 mg
Fosfor 20 mg
Vitamin A 60 SI
Thiamin 30 mg
Kalori 68 kalori
Protein 1,4 gram
Lemak 3,7 gram
Karbohidrat 7,2 gram
Zat kapur 30 mg
Fosfor 20 mg
Vitamin A 60 SI
Thiamin 30 mg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar