Blogger Widgets

Rabu, 21 Mei 2014






DISTRIBUSI DAN PEMASARAN
UDANG VENAMEI


TINJAUAN PUSTAKA
Disusun Guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah Ekologi Pangan dan Gizi



Oleh    :
Kelas B
Kelompok 7

1.      Wahdatul Chizbiyah                         122110101109
2.      Wita Nurcahyanigsih                        122110101125
3.      Aprilia Indra Aziza                           122110101126
4.      Nyimas Larasati                                122110101129
5.      Indah Ningtiyas                                 122110101134
6.      Rifka Fatimatuz                                122110101143


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2014



DISTRIBUSI DAN PEMASARAN
UDANG VENAMEI

Pasokan / ketersediaan
Pasokan udang vaname untuk pasar dalam negeri menyusut 25% lantaran tingginya minat ekspor dan penurunan daya beli lokal seiring melonjaknya harga udang. Menurut Direktur Pemasaran Dalam Negeri Kementerian Kelautan dan Perikanan Sadullah Muhdi mengatakan udang vaname merupakan komoditas budidaya perikanan yang berorientasi pasar ekspor. Berdasarkan data KKP, produksi udang vaname pada 2012 mencapai 251.763 ton. Dari total produksi tersebut sebanyak 162.068 ton atau 64% diekspor senilai US$1,39 miliar.  Pada Januari-Juni 2013, ekspor udang Indonesia mencapai 81.906 ton dengan nilai US$723,6 juta.
Sistem pemasaran
Sistem pemasaran udang vename ini dilakukan di dalam negeri maupun luar negeri. Penjualan ekspor udang vename jauh lebih besar daripada penjualan di dalam negeri. Berdasarkan data yang ada, ekspor udang vename mencapai 64% dari total penjualan. Hal ini menandakan bahwa penjualan di dalam negeri hanya berkisar 36%.
Harga Udang Vename
Sejak pertengahan juni 2012 harga jual udang vannamei ditingkat petambak merosot tajam. Pada awal juni 2012 harga udang vannamei size 60 masih berkisar antara Rp.42.000./kg. Untuk harga benur pada tahun 2012 ; benur f1 Rp.34 s/d Rp.38/ekor. Benur lokal Rp.28 s/d Rp.32/ekor. Harga pakan intensive Rp.10.000 s/d Rp.11.600/kg. Pakan semi intensivi Rp.8.250. s/d Rp.9.000./kg. Pakan ekonomi Rp.6.500. s/d Rp.7.500/kg. Harga BBM ; solar Rp.8.500/liter premiun Rp.10.000/liter LPG Rp.7.000/kg. Dengan kondisi neraca seperti diatas pada mei - juni 2012 para petambak masih bisa membukukan laba 75 % s/d 100% dari total biaya operasional budidaya dalam satu siklus. Laba 75% dibukukan para petambak yang melakukan budidaya dengan intensitas tebaran rendah. Sedangkan laba 100% lebih diperoleh para petambak yang melakukan budidaya dengan intensitas tebaran tinggi.
Sementara saat ini harga udang vaname mencapai Rp 50.000-Rp 60.00 per kg sehingga terdapat kenaikan 12,5%  yaitu yang dahulu Rp 37.000 -Rp 38.000 perkilogram(KG), kini harga mencapai Rp 50.000 hingga Rp 60.000 per kg. Lonjakan harga ini terjadi karna menurunnya pasokan udang vanema, baik di pasar internasional maupun domestik. Faktor lainnya. Brasil dan China, sebagai negara pengespor udang, menghentikan ekspornya karena konsumen udang dinegara meningkat tajam.
Faktor utama meningkatkan harga udang yaitu karena pasokan berkurang. Di Indonesia sendiri, produksi udang tahun 2010 lalu hanya mencapai 352.600 ton. Jumlah ini lebih rendah dari pada target sebanyak 400.300 ton. Menurut Pelaksana tugas (PIt) Dirjen Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ketut Sugama telah terjadi serangan virus MNV menjadi penyebab utama gagalnya produksi udang vaneme sehingga mengakibatkan banyak tambak di sentra produksi udang mengalami gagal panen. Selain itu, meningkatnya harga udang vename di pasaran akan memberatkan para pelaku industri pengolahan ikan dan udang

Larangan Proses Import Udang Vename
Untuk menstabilkan harga udang vename pemerintah harus mensubsidi pakan, listrik dan BBM pada pertambak ataupun dengan import udang vename dari Negara Vietnam atau Cina. Namun, pemerintah memberikan larangan impor udang vaname. Larangan ini didasarkan pada keterangan Badan Kesehatan  Hewan Dunia (OIE) yang menyebutkan bahwa terdapat serangan penyakit yang disebut EMS (early mortality syndroms) yang diduga disebabkan oleh sejenis bakteri sehingga mengakibatkan terdapat 13 virus pada udang vaname yang berbahaya bagi kesehatan udang dan manusia.

Peluang Usaha Udang Vename di Indonesia
Indonesia memiliki peluang usaha yang cukup bagus pada sektor udang vename. Banyak daerah di Indonesia yang berpotensi membudidayakan udang vename yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Sumatra Utara, Lampung dan yang terbesar yakni Sulawesi Tengah.
Sulawesi Tengah merupakan salah satu wilayah yang memiliki keunggulan komparatif untuk menjadi salah daerah penghasil udang terkemuka di Indonesia.  Keunggulan itu antara lain adalah masih baiknya kondisi lingkungan perairan laut di tiga  `cluster` pengembangan yaitu Selat Makassar-Laut Sulawesi (meliuti Kabupaten Buol, Tolitoli dan Donggala); Teluk Tomini (meliputi Kabupaten Parigi Moutong, Poso, Tojo Unauna dan Banggai bagian barat) serta Teluk Tolo (Banggai bagian timur, Banggai Kepulauan, Banggai laut dan Morowali serta Morowali Utara).
Keunggulan lainnya adalah terbitnya regulasi yang antara lain menetapkan Kota Palu bersama Bitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia yang nantinya­­­­ akan memperkuat daya saing komoditi di Sulawesi tengah. Selain itu sejak 2013 ini, Sulawesi Tengah telah memiliki cadangan energi listrik yang berlimpah yang memungkinkan industri tumbuh lebih pesat, termasuk budidaya udang yang juga membutuhkan ketersediaan listrik yang memadai dan terjamin suplainya.
Namun, terdapat beberapa faktor penghambat dalam pembudidayaan udang vename di Sulawesi Tengah antara lain infrastruktur jalan, air bersih, dan masalah sosial termasuk di dalamnya kemudahan, kenyamanan dan keamanan berinvestasi.
Dan apabila Sulawesi Tengah sudah tercipta iklim yang kondusif untuk berinvestasi, maka daerah ini akan menjadi salah satu penghasil udang terkemuka di negeri ini dan paling tidak bisa memproduksi udang sebanyak 200 ribu ton setahun dengan nilai 1,6 miliar dollar US atau Rp16 triliun dan mampu menyerap tenaga kerja sampai 80 ribu jiwa.
Indonesia sendiri pada 2012 memproduksi sebesar 405.000 udang dan diprediksi tahun 2013 ini akan meningkat menjadi hampir 500.000 ribu ton. Selain itu ini Indonesia merupakan salah satu negara penghasil utama udang yang dinyatakan bebas dari wabah EMS

Analisis ekonomi usaha budi daya udang vannamei pola tradisional plus dilahan tambak 1ha, padat penebaran 80000 ekor/ha, dan lama pemeliharaan 105 hari
NO
Uraian
Jumlah
Harga (Rp)
Total (Rp)
 A


Investasi
Pompa air (unit)
Sewa tambak (ha/tahun)

1
1

4.500.000
2.500.000

 4.500.000
2.500.000

Sub total


 7.000.000
 B











Biaya Operasional
Benur udang vannamei (ekor)
Pakan (kg)
Pupuk organik (kg)
Pupuk anorganik (kg)
Dolomit (kg)
Saponin (kg)
Solar (L)
Pemeliharaan tambak (paket)
Pemeliharaan peralatan (paket)
Lain-lain (paket)
Bunga modal (Rp 11 juta+Rp 7 juta/musim)

 80.000
450
6.000
250
1.00
200
1
1
1
1
-

40
8.000
110
2.960
500
2.000
4.500
600.000
400.000
200.000
1.350.000

 3.200.000
 3.600.000
 660.000
 740.000
 500.000
 200.000
 900.000
 600.000
 400.000
 200.000
 1.350.000

Sub total


 12.350.000
 C


Penyesutan investigasi
Pompa (6 musim)
Sewa tambak/musim




750.000
1.250.000

 750.000
 1.250.000

Sub total


 2.000.000
 D




Biaya total/musim
Penjaulan udang (kg/musim)
Upah penjaga (20%)
Keuntungan
Keuntungan/Ha/musim

 1
 835
 1
 1

14.350.000
29.500
2.057.000
8.288.000

14.350.000
24.632.500
2.057.000
 8.225.500


Tidak ada komentar:

Posting Komentar